Bahasa pemrograman adalah sekumpulan instruksi atau perintah yang digunakan untuk mengarahkan komputer atau mesin lainnya untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Bahasa pemrograman memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan komputer dengan cara yang terstruktur dan dapat dimengerti oleh keduanya.

Dalam bahasa pemrograman, Kita dapat menulis serangkaian perintah atau algoritma yang akan dieksekusi oleh komputer.

Perintah-perintah ini dapat mencakup operasi matematika, manipulasi data, pengambilan keputusan, pengulangan, dan banyak lagi.

Bahasa pemrograman memainkan peran penting dalam pengembangan perangkat lunak, pembuatan aplikasi web, pengembangan game, kecerdasan buatan, analisis data, dan bidang komputasi lainnya.

 

Ada beberapa jenis atau kategori dari bahasa pemrograman. Jenis bahasa pemrograman bisa dikategorikan dengan level atau tingkat kesulitannya dan juga di platform apa bahasa tersebut berjalan.

 

Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High-level programming languages):
Contohnya adalah Python, Java, C++, C#, Ruby, PHP, JavaScript.
Bahasa-bahasa ini dirancang dengan sintaks yang lebih mudah dipahami oleh manusia dan menyediakan berbagai fitur dan fungsi tingkat tinggi yang memungkinkan pengembang untuk mengembangkan program dengan lebih cepat dan efisien.

 

Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low-level programming languages):
Contohnya adalah bahasa assembly dan bahasa mesin (machine language).
Bahasa-bahasa ini lebih dekat dengan bahasa yang dimengerti oleh komputer dan memiliki kontrol yang lebih langsung terhadap perangkat keras. Mereka cenderung digunakan dalam pengembangan sistem operasi, perangkat keras, dan perangkat embedded.

 

Bahasa Skrip (Scripting languages):
Contohnya adalah Python, Perl, Ruby, dan JavaScript.
Bahasa-bahasa ini dirancang untuk mengotomatisasi tugas-tugas tertentu atau untuk menjalankan script yang dapat dieksekusi secara langsung tanpa kompilasi. Mereka sering digunakan dalam pengembangan web, administrasi sistem, dan pemrosesan data.

 

Bahasa Pemrograman Fungsional (Functional programming languages):
Contohnya adalah Haskell, Lisp, dan Erlang.
Bahasa-bahasa ini berfokus pada pemrograman berbasis fungsi, di mana program dianggap sebagai serangkaian fungsi yang menghasilkan output berdasarkan inputnya. Mereka sering digunakan dalam pemrosesan data, kecerdasan buatan, dan pemrograman paralel.

 

Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object-oriented programming languages):
Contohnya adalah Java, C++, C#, dan Python.
Bahasa-bahasa ini menggunakan konsep pemrograman berorientasi objek, di mana program dibangun dengan objek yang memiliki properti (atribut) dan perilaku (metode). Pendekatan ini memungkinkan pengembangan perangkat lunak yang modular, mudah diubah, dan dapat digunakan kembali.

 

Bahasa Pemrograman Domain-Specific (Domain-specific programming languages):
Ini adalah bahasa-bahasa yang dirancang untuk tujuan khusus atau domain tertentu, seperti SQL untuk pengolahan database, MATLAB untuk komputasi numerik, dan R untuk analisis statistik.

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Web:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan aplikasi web dan berjalan di lingkungan web.

Contohnya adalah HTML, CSS, JavaScript, PHP, Java, Go-Lang, dan Ruby.

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Mobile:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan aplikasi mobile untuk sistem operasi seperti Android atau iOS.

Contohnya adalah Java (untuk Android), Swift (untuk iOS), dan Kotlin (untuk Android). Saat ini ada bahasa pemrograman yang dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman hybrid mobile yaitu Dart dan JavaScript (ReactJs)

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Desktop:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop yang berjalan di komputer atau laptop.

Contohnya adalah Java, C++, C#, dan Python.

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Embedded Systems:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan perangkat lunak untuk sistem terbenam (embedded systems) seperti mikrokontroler atau perangkat IoT.

Contohnya adalah C, C++, dan Assembly.

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Mainframe:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan perangkat lunak di lingkungan mainframe yang digunakan dalam komputasi perusahaan skala besar.

Contohnya adalah COBOL dan PL/I.

 

Mainframe memiliki pengertian sebuah teknologi informasi kelas tinggi yang terdiri dari beberapa komputer dengan kemampuannya dalam melaksanakan berbagai macam tugas yang berkaitan dengan komputasi rumit untuk jangka waktu yang relatif singkat. Penggunaan mainframe biasanya lebih sering untuk komputer yang terhubung melalui sebuah terminal.

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Game:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan permainan komputer.

Contohnya adalah C++, C#, dan Java (untuk game Android).

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Analisis Data dan Ilmu Data:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk analisis data, ilmu data, dan kecerdasan buatan.

Contohnya adalah Python, R, dan MATLAB.

 

Bahasa Pemrograman Berbasis Sistem Operasi:

Bahasa-bahasa ini digunakan untuk pengembangan sistem operasi.

Contohnya adalah C, C++, dan Assembly.

 

JavaScript and Python, two of the most popular languages in the startup industry, are in high demand. Most startups use Python-based backend frameworks such as Django (Python), Flask (Python), and NodeJS (JavaScript). These languages are also considered to be the best programming languages to learn for beginners.

 

Discussion of programming languages

Python

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Easy to learn Backend development

Machine learning

Automation

Desktop application

Data Science

Scientific computation

Easy to learn and use

Versatile

Large, supportive community

Extensive Libraries

Cross-platform compatibility

Slower compared to compiled languages

Dynamic typing can make debugging/maintenance hard

Steep learning curve for some libraries

Limited use in mobile development

 

JavaScript

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Easy to learn Frontend development

Backend development

Game development

Automating repetitive tasks

Database management

Mobile applications

Versatile language

Large and active community

Easy to learn

Used in over 98% of websites

Many libraries and packages

Dynamic typing

Lack of standardization

Poor error handling

Cross-browser compatibility issues

 

SQL

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Moderate Database management

Backend development

Data warehousing

Business intelligence tools

Database management

Backend development

Data warehousing

Business intelligence tools

Requires specialized knowledge for optimization

 

Java

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Moderate Enterprise applications

Desktop applications

Mobile development (Android)

Web applications

Big data

Cross-platform

Highly versatile

Secure and stable

Suitable for large applications

Relatively complex syntax

Slow execution times

 

PHP

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Easy to learn Session and cookie management

E-commerce applications

Desktop applications

Content management systems

Easy to learn

Large and active community

Great documentation

Highly performant

Cross-platform

Inconsistent syntax

Weak support for OOP

Lacks strict typing

 

C# – C Sharp

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Intermediates Moderate Desktop apps

Enterprise software

Game development

Cloud-based services

Mobile applications

Desktop apps

Enterprise software

Game development

Cloud-based services

Mobile applications

Heavily dependent on the .NET environment

Steep learning curve

 

C++

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Advanced Hard Operating systems

Game development

Device drivers

Embedded systems

Web browsers

Computer graphics

Versatile language

Cross-platform compatibility

Fast and powerful

Hardware access & control

OOP support

Hard to learn

No garbage collection

 

Garbage collection (pengumpulan sampah) adalah proses otomatis dalam bahasa pemrograman yang mengelola penggunaan memori dengan mengidentifikasi dan membersihkan objek yang tidak lagi digunakan oleh program. Tujuan utama garbage collection adalah untuk mengurangi beban pengembang dalam memanajemen memori secara manual.

 

Ketika program berjalan, objek-objek dibuat di dalam memori untuk menyimpan data dan melakukan operasi. Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa objek mungkin tidak lagi diakses oleh program atau tidak lagi dibutuhkan. Jika objek-objek ini dibiarkan di dalam memori tanpa pembebasan memori yang tepat, maka akan terjadi kebocoran memori, di mana memori terus terpakai tanpa digunakan secara efisien.

 

TypeScript

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Intermediates Easy to learn Client side development

Server side development

Mobile app development

Game development

Client side development

Server side development

Mobile app development

Game development

Takes longer to write code

Can give a false sense of security

 

Go Lang

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Easy to learn Web applications

Systems programming

Big data

Cloud computing

Machine Learning

Web applications

Systems programming

Big data

Cloud computing

Machine Learning

Relatively new, so limited in libraries

Steep learning curve for some concepts

No inheritance

 

Rust

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Intermediates Moderate Operating systems

Game engines

Web browsers

Embedded systems

Cross-platform support

Fast and highly performant

Large and active online community

Interoperability with C and C++

Compilation can be slow for large projects

Steep learning curve

Limited libraries and tools

 

Ruby

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Easy to learn Web development

Data Science

Automation

Command-line tools

Clear and readable syntax

Designed for productivity in mind

Supports metaprogramming

Active online community

Lack of static typing

Prioritizes developer productivity over performance

Version compatibility issues

 

Swift

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Easy to learn Software development

MacOS and iOS applications

Supported by Apple

Fast and efficient

Large and active community

Concise and readable syntax

Strong type inference

Limited platform compatibility 

(No support Android or Windows)

Lack of libraries

 

R

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Intermediates Hard Machine learning

Data science

Statistical analysis

Cross-Platform compatibility

Extensive range of libraries

Powerful graphics

Large & helpful community

Steep learning curve

Bespoke data structures

Memory management with large data sets

 

Dart / Flutter

Who it’s best for Difficulty Use cases Pros Cons
Beginners Moderate Desktop applications

Mobile development (Android or iOS)

Web applications

Cross platform application

Cross-platform

Highly versatile

Secure and stable

Suitable for large applications

Google maintain

Large community

Relatively complex syntax

If want to make ios app, should be using macbook / xcode for development

 

 

 

 

 

 

By Juri Pebrianto

IT and software developer From 2014, I focus on Backend Developers with the longest experience with the PHP (Web) programming language, as I said above, I open myself up to new technologies about programming languages, databases and everything related to programming or software development. I have a new experience for React-Js, React-Native, Go-Lang, by the way, this website juripebrianto.my.id is made with React-Js technology as the frontend and Go-Lang as the API and CMS and uses MongoDB as the database.