Daftar Jurnal Nasional Sinta 1 hingga 6 untuk Teknik Informatika: Panduan Lengkap untuk Peneliti dan Mahasiswa

Halo, para pembaca setia blog ini! Sebagai seorang yang aktif di bidang teknik informatika, saya sering mendapatkan pertanyaan tentang jurnal-jurnal terakreditasi di Indonesia yang cocok untuk publikasi artikel ilmiah. Nah, hari ini saya ingin berbagi daftar lengkap jurnal nasional dengan akreditasi Sinta 1 hingga 6, termasuk yang berindeks Scopus untuk level S1. Data ini saya kumpulkan dari sumber terpercaya (berdasarkan file CSV yang saya miliki), dan mencakup informasi penting seperti nama jurnal, URL home, periode terbit, serta biaya Article Processing Charge (APC) jika ada.

Daftar ini sangat berguna bagi mahasiswa S1/S2/S3, dosen, atau peneliti yang sedang mencari outlet publikasi untuk topik seperti sistem informasi, rekayasa perangkat lunak, kecerdasan buatan, jaringan komputer, dan sejenisnya. Ingat, sebelum submit artikel, selalu cek situs resmi jurnal untuk update terbaru mengenai guideline, template, dan biaya. Beberapa jurnal gratis (APC IDR 0.00 atau tidak dicantumkan), sementara yang lain memerlukan biaya untuk proses publikasi.

Perbedaan antara jurnal Sinta 1 hingga Sinta 6 secara signifikan terletak pada kualitas, dampak, dan pengakuan akademik jurnal tersebut, yang ditentukan oleh sistem akreditasi Sinta (Science and Technology Index) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Berikut adalah penjelasan singkat dan terstruktur mengenai perbedaan utama:

1. Kualitas dan Reputasi Akademik

• Sinta 1 (S1): Jurnal dengan akreditasi tertinggi, seringkali terindeks di basis data internasional seperti Scopus atau Web of Science. Jurnal ini memiliki reputasi global, peer review ketat, dan faktor dampak (impact factor) yang lebih tinggi. Cocok untuk peneliti yang menargetkan publikasi internasional.
• Sinta 2 (S2): Jurnal nasional berkualitas tinggi, biasanya diterbitkan oleh universitas atau lembaga ternama di Indonesia. Meski tidak selalu terindeks Scopus, jurnal ini memiliki standar editorial dan peer review yang baik.
• Sinta 3–6: Kualitasnya menurun seiring penurunan peringkat. S3 masih cukup kompetitif dengan standar nasional yang baik, sedangkan S4 hingga S6 biasanya memiliki cakupan lebih lokal, standar review yang lebih ringan, dan dampak akademik yang lebih terbatas.

2. Indeksasi dan Visibilitas

• S1: Umumnya terindeks di database internasional (Scopus, Web of Science), sehingga memiliki visibilitas global dan sering diakses oleh peneliti dari berbagai negara.
• S2: Beberapa terindeks di database seperti DOAJ atau Google Scholar, tapi fokusnya lebih ke nasional dengan sedikit visibilitas internasional.
• S3–S6: Jarang terindeks di database internasional, lebih banyak ditemukan di indeks lokal seperti Sinta atau Garuda, dan lebih diakui di lingkup nasional atau regional.

3. Biaya Publikasi (APC – Article Processing Charge)

• S1: Biaya publikasi cenderung lebih tinggi, sering dalam USD (contoh: $200–$555 di jurnal S1-Scopus). Beberapa tidak mencantumkan biaya, tapi tetap mahal karena standar internasional.
• S2: Biaya bervariasi, mulai dari gratis (IDR 0) hingga IDR 2.500.000. Jurnal S2 sering kali lebih terjangkau dibandingkan S1.
• S3–S6: Banyak yang gratis (IDR 0) atau memiliki biaya rendah (IDR 150.000–1.000.000). Namun, beberapa jurnal S3–S4 masih mematok biaya sedang.

4. Frekuensi Terbit dan Proses Editorial

• S1: Frekuensi terbit bervariasi (bulanan, dua bulanan, atau triwulanan), dengan proses editorial yang sangat ketat dan waktu review yang lebih lama karena standar internasional.
• S2: Biasanya terbit 2–6 kali setahun, dengan proses review yang cukup ketat namun lebih cepat dibandingkan S1.
• S3–S6: Frekuensi terbit serupa (2–4 kali setahun), tetapi proses editorialnya lebih sederhana, dengan waktu review yang lebih cepat dan standar yang lebih fleksibel.

5. Target Penulis dan Dampak Publikasi

• S1: Ditujukan untuk peneliti, dosen, atau mahasiswa pascasarjana yang ingin publikasi dengan dampak akademik tinggi, sering digunakan untuk syarat promosi jabatan akademik atau beasiswa internasional.
• S2: Cocok untuk dosen dan peneliti nasional yang ingin publikasi berkualitas tinggi di tingkat nasional, sering digunakan untuk syarat akreditasi atau kenaikan pangkat.
• S3–S6: Lebih banyak digunakan oleh mahasiswa (S1/S2) atau dosen di institusi lokal untuk memenuhi syarat tugas akhir, publikasi wajib, atau akreditasi institusi dengan dampak yang lebih terbatas.

6. Contoh dari Data

• S1: International Journal of Electrical and Computer Engineering (APC $345, terindeks Scopus, terbit 6x setahun).
• S2: Jurnal RESTI (APC IDR 2.500.000, terbit 6x setahun, fokus nasional).
• S3: Jurnal Sistem Informasi (APC IDR 250.000, terbit 2x setahun).
• S4: Jurnal Informatika Universitas Pamulang (APC IDR 500.000, terbit 4x setahun).
• S5: JATISI (APC IDR 0, terbit 4x setahun).
• S6: INTEK: Informatika dan Teknologi Informasi (APC IDR 300.000, terbit 2x setahun).

Skor & Peringkat

Berdasarkan Permenristekdikti No. 9 Tahun 2018, jurnal mendapat skor 0–100.
Rentang skor itulah yang membedakan SINTA 1 sampai SINTA 6:

• SINTA 1 (S1): Skor ≥ 85 – 100

• SINTA 2 (S2): Skor 70 – < 85

• SINTA 3 (S3): Skor 60 – < 70

• SINTA 4 (S4): Skor 50 – < 60

• SINTA 5 (S5): Skor 40 – < 50

• SINTA 6 (S6): Skor 30 – < 40

Kalau di bawah 30 → belum terakreditasi.

Saya menyusun daftar ini berdasarkan kategori Sinta, mulai dari yang tertinggi (S1-Scopus) hingga Non Sinta. Untuk kemudahan, saya tampilkan dalam bentuk tabel per kategori. Mari kita langsung ke isinya!

Jurnal Sinta 1 – Scopus

Jurnal-jurnal ini memiliki akreditasi tertinggi dan sering diindeks oleh Scopus, cocok untuk publikasi internasional dengan standar tinggi.

Peringkat tertinggi.

Jurnal sudah terakreditasi nasional peringkat 1 dan biasanya terindeks internasional bereputasi (misalnya Scopus Q1–Q2, Web of Science).

Standar pengelolaan editorial sangat tinggi.

Jurnal Sinta 2

Kategori ini masih berkualitas tinggi, sering diterbitkan oleh universitas ternama di Indonesia.

Masih sangat bergengsi.

Terakreditasi nasional peringkat 2.

Bisa juga sudah terindeks Scopus (Q3–Q4).

Mutu manajemen dan substansi artikel terjaga, tapi belum sekuat S1.

Jurnal Sinta 3

Terakreditasi nasional peringkat 3.

Biasanya belum bereputasi internasional tinggi, tetapi proses editorial sudah cukup baik.

Jurnal Sinta 4

Terakreditasi nasional peringkat 4.

Kualitas artikel baik, namun standar manajemen masih menengah.

Jurnal Sinta 5

Terakreditasi nasional peringkat 5.

Masih butuh peningkatan tata kelola, konsistensi penerbitan, dan mutu artikel.

Jurnal Sinta 6

Terakreditasi nasional peringkat 6.

Level paling dasar, baru memenuhi syarat minimal akreditasi.

Jadi semacam “entry level” untuk jurnal baru yang sedang berkembang.

Kesimpulan

Secara signifikan, perbedaan Sinta 1 hingga 6 terletak pada tingkat pengakuan (internasional vs nasional/lokal), standar editorial, biaya publikasi, dan dampak akademik. S1 adalah pilihan terbaik untuk publikasi bergengsi dengan visibilitas global, sedangkan S2–S6 lebih cocok untuk kebutuhan nasional atau lokal dengan biaya yang lebih terjangkau dan proses yang lebih cepat. Pilih jurnal sesuai kebutuhan penelitian, anggaran, dan tujuan akademik Anda!

Jika Anda ingin saya tambahkan narasi ini ke postingan blog Anda atau membuat visualisasi (misalnya, grafik distribusi APC atau frekuensi terbit), beri tahu saya!

Jika ada kesalahan penulisan atau penambahan data, silahkan hubungi saya di inkedin.com/in/juripebriant